Analisis Pergeseran Kategori dalam Penerjemahan Bahasa
Download Analisis Pergeseran Kategori dalam Penerjemahan Bahasa
Preview text
Analisis Pergeseran Kategori dalam Penerjemahan Bahasa Inggris ke Bahasa Indonesia pada Film Black Swan
Ayu Shadrina Saraswati Jurusan Pascasarjana Linguistik 2018 Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Gadjah Mada Pos-el: [email protected]
Abstrak
Dalam menerjemahkan teks pada subtitle film tentu akan mengalami pergeseran dalam penerjemahan, baik dari bentuk tataran (level shift) maupun dari kategori (category shift) yang diperkenalkan oleh J.C. Catford di dalam bukunya yang berjudul A Linguistic Theory of Translation (1965). Adanya pergeseran dalam penerjemahan tersebut bertujuan untuk mencapai kesepadanan pesan yang dimaksud dari TSu (teks sumber) untuk diterjemahkan ke TSa (teks sasaran). Pada penelitian ini akan fokus pada pergeseran kategori yang lebih memungkinkan muncul dalam terjemahan subtitle film Black Swan yaitu adanya kecenderungan hasil terjemahan akan mengalami pergeseran. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk memaparkan teknik penerjemahan pada pergeseran kategori yang digunakan dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris dalam subtitle film Black Swan. Data untuk penelitian ini adalah kata, frasa, klausa dan kalimat yang mengalami pergeseran kategori yang terdapat pada subtitle film Black Swan dengan bahasa Inggris sebagai TSu (teks sumber) dan TSa (teks sasaran) bahasa Indonesia. Metode yang dilakukan yaitu mengumpulkan data- data pada kata, frasa, klausa dan kalimat bahasa Inggris yang mengalami pergeseran kategori saat diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Setelah data terkumpul, dilanjutkan dengan mengelompokkan data pada kata, frasa, klausa dan kalimat bahasa Inggris beserta hasil terjemahan bahasa Indonesia dengan menggunakan tabel untuk mengetahui masing-masing bentuk pergeseran kategori yang terjadi. Setelah dikelompokkan maka dilanjutkan dengan mengidentifikasi masing- masing bentuk pergeseran kategori yang ditemukan antara bahasa Inggris dan bahasa Indonesia dalam film Black Swan. Hasil analisis menunjukkan bahwa terjadi pergeseran penerjemahan kategori dalam subtitle film Black Swan yaitu 52 data diantaranya 24 pergeseran struktur, 20 pergeseran unit, 7 pergeseran kelas kata, dan 1 data pergeseran intra-sistem. Oleh karena itu, sebagian besar penerjemah menggunakan semua teknik penerjemahan kategori pada struktur, unit, kelas kata, dan intra-sistem untuk menerjemahkan subtitle film Black Swan.
Kata kunci: teori penerjemahan, teknik penerjemahan, pergeseran kategori, subtitle film Black Swan
PENDAHULUAN
Pergeseran yang terjadi dalam menerjemahkan film maupun novel tidak dapat
dihindarkan. Pergeseran tersebut terjadi salah satunya disebabkan adanya perbedaan baik
struktur maupun tata bahasa dari teks sumber (TSu) ke teks sasaran (TSa). Menurut Catford
(1965: 73) menyatakan bahwa pergeseran tersebut disebabkan adanya korespondensi formal
yang berbeda antara TSu (teks sumber) dengan TSa (teks sasaran). Dengan arti lain, hubungan
bentuk dan isi pada TSu (teks sumber) ke TSa (teks sasaran) dapat diterjemahkan dengan cara
yang berbeda, namun memiliki bentuk linguistik pada kategori yang sama baik dari kategori
409
unit, kelas, struktur. Catford (1965: 73) juga menyatakan bahwa ketika terdapat dua bahasa yang akan diterjemahkan dari TSu (teks sumber) ke TSa (teks sasaran), maka korespondensi formal dari TSu (teks sumber) telah memiliki unit tata bahasa yang serupa dengan TSa (teks sasaran), misalnya dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia memiliki 5 unsur unit tata bahasa yaitu kalimat, klausa, kelompok, kata, morfem. Namun, ketika bahasa Inggris sebagai TSu (teks sumber) diterjemahkan ke TSa (teks sasaran), yaitu bahasa Indonesia perbedaan korespondensi formal (bentuk linguistik) dari TSu (teks sumber) pada kata dan kalimat akan muncul, sehingga pergeseran dalam terjemahan akan terjadi. Dalam arti lain, bentuk linguistik dari TSu (teks sumber) dapat sama, namun ketika diterjemahkan ke dalam TSa (teks sasaran), bentuk dan kalimat dapat mengalami pergeseran yang tergantung pada permintaan dari sistem TSa (teks sasaran) tersebut. Contoh bentuk pergeseran pada korespondensi formal sebagai berikut:
TSu: No drinking TSa: ‘dilarang minum’ Dalam teks tersebut terjadi pergeseran dalam penerjemahan yaitu ‘dilarang minum’. Pada TSa (teks sasaran) ‘dilarang minum’ bukan merupakan korespondensi formal dari no drinking. Namun jika diterjemahkan dengan korespondensi formal (bentuk linguistik) yang sama maka akan menjadi ‘tidak minum’. Dari contoh tersebut jika didasarkan pada teori Catford, maka ketika terjadi pergeseran dalam penerjemahan yaitu jika dari TSu (teks sumber) dan TSa (teks sasaran) masing-masing diartikan, maka keduanya tidak memiliki arti yang serupa. Disini, penerjemah melakukan pergeseran terjemahan dengan menukar makna pada TSu (teks sumber) dengan makna pada TSa (teks sasaran) bukan mengganti makna. Catford (1965:73) mengelompokkan lagi dua jenis pergeseran dalam terjemahan yaitu pergeseran tingkat (level shift) dan pergeseran kategori (category shift). Pergeseran tingkat dapat terjadi jika item pada TSu (teks sumber) memiliki satu tingkat linguistik dan memiliki padanan terjemahan TSa (teks sasaran) pada tingkat lingustik yang berbeda. Pergeseran tersebut terjadi dari tingkatan grammar ke lexis maupun sebaliknya. Bahasa Inggris memiliki grammar yang berbeda dengan bahasa Indonesia. Penggunaan tenses to be + ving yang merupakan penanda dari present continuous ketika tatanan gramatikal tersebut diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, maka akan mengalami pergeseran menjadi tingkat kata (lexis) ke dalam bahasa lain, yaitu “sedang”. Contoh pergeseran tingkat (level shift): TSu: I am reading a book TSa: ‘Saya sedang membaca buku” Pada contoh diatas, terdapat penanda gramatikal dari tenses yaitu present continuous dalam bahasa Inggris. Ketika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia maka menjadi kata
410
(lexis) ‘sedang’ dalam bahasa Indonesia. Sehingga Catford (1965:73) menyatakan bahwa antara level tata bahasa dan leksis tidak memungkinkan memiliki tingkat linguistik yang sepadan.
Pada teknik yang kedua, Catford (1965:75) menyebutkan teknik pergeseran pada kategori. Pergeseran kateori (category shift) muncul saat TSu (teks sumber) dan TSa (teks sasaran) memiliki kesepadanan kalimat yang telah terbentuk apapun susunan unsurnya. Tetapi tidak selalu kalimat tersebut memiliki kesepadanan, pergeseran kategori juga dapat terjadi pada kalimat-kalimat yang telah memiliki kesepadanan namun ketika diterjemahkan pada suatu teks, kesepadanan tersebut dapat bergeser baik ke susunan unsur atas maupun bawah atau sebalknya. Dengan kata lain, jika pada TSa (teks sasaran) terdapat penyimpangan pada kata atau frasa dari korespondensi formal, maka pergeseran kategori dapat muncul. Pergeseran kategori dibagi lagi menjadi pergeseran struktur (structure shift), pergeseran kelas kata (class shift), pergeseran unit (unit shift) dan pergeseran intra sistem (intra-system shift).
Menurut Catford (1965: 77), pergeseran struktur (structure shift) dapat muncul dari semua susunan unsur kalimat. Pergeseran kategori dapat terjadi pada struktur gramatikal, misalnya urutan pada struktur kata yang mengalami pergeseran dalam TSa (teks sasaran). Berikut adalah contoh munculnya pergeseran struktur yaitu:
TSu: You are nice man TSa: ‘Kamu pria baik’ Pada contoh diatas menunjukkan bahwa terjadi pergeseran struktur pada pada kata nice man. Susunan pada kata tersebut yaitu kata sifat (adjektiva) + kata benda (nomina). Namun ketika diterjemahkan ke dalam TSa (teks sasaran), struktur kata tersebut mengalami pergeseran yaitu menjadi ‘pria baik’ dengan struktur “kata benda (nomina) + kata sifat (adjectiva). Pergeseran kelas kata (class shift) terjadi jika item dari TSa (teks sasaran) memiliki anggota kelas kata yang berbeda dengan kelas kata dari item linguistik pada TSu (teks sumber). Dengan kata lain, terdapat pergeseran pada kelas kata dari TSu (teks sumber) bergeser menjadi kelas kata yang berbeda ketika diterjemahkan ke TSa (teks sasaran). Berikut adalah contoh terjadinya pergeseran pada kelas kata: TSu: You are famous TSa: ‘Kamu terkenal’ Jenis kelas kata dari TSu (Teks sumber) yang digunakan adalah kata sifat/adjektiva pada kata famous. Dalam bahasa Inggris jenis kelas kata famous merupakan adjektiva. Pada saat diterjemahkan, menjadi ‘terkenal’ yang bergeser menjadi verba.
411
Menurut Catford (1965: 79) pergeseran unit (unit shift) dapat terjadi disebabkan adanya perubahan tingkatan tataran pada morfem, kata, frasa, klausa, atau kalimat saat diterjemahkan ke TSa (teks sasaran). Korespondensi formal yang digunakan dari TSu (teks sumber) memiliki arti yang sepadan dengan TSa (teks sasaran). Namun, pada tingkatan tataran satuan bahasa dapat berubah saat diterjemahkan ke TSa (teks sasaran). Berikut adalah contoh pergeseran unit yang muncul:
TSu: girl TSa: ‘anak perempuan’
Dari contoh diatas, kata girl merupakan unit kata. Ketika diterjemahkan ke dalam TSa (teks sasaran) bergeser menjadi unit frasa ‘anak perempuan’.
Teknik penerjemahan yang terakhir menurut Catford (1965:79) yaitu pergeseran intra sistem (intra-system shift) yaitu pergeseran yang terjadi karena antara TSu (teks sumber) dan TSa (teks sasaran) memiliki perbedaan pada tata bahasa meskipun pada kedua teks baik TSu (teks sumber) dan TSa (teks sasaran) memiliki korespondensi formal yang sepadan. Berikut adalah contoh munculnya pergeseran intra sistem (intra-system shift):
TSu: I have cats TSa: ‘saya punya kucing’ Pada contoh tersebut, kata cats merupakan bentuk nomina jamak. Saat diterjemahkan ke dalam TSa (teks sasaran) berubah menjadi bentuk nomina tunggal yaitu ‘kucing’. Catford (1965:27) menyebutkan bahwa terjadinya kesepadanan pada terjemahan merupakan suatu fenomena empiris yang dilakukan dengan cara membandingkan antara TSu (teks sumber) dengan TSa (teks sasaran). Dalam membandingkan dua teks harus tetap memperhatikan hal yang mendasarinya yaitu ketentuan, atau pembenaran dari kesetaraan terjemahan. Oleh karena itu hal yang menjadi dasar dalam terjemahan yaitu proses terciptanya kesepadanan pesan yang dimaksudkan dari TSu (teks sumber) ke TSa (teks sasaran). Selain itu Catford (1965:28) menyatakan bahwa proses terakhir yang dilakukan dalam menerjemahkan suatu teks merupakan tujuan untuk menentukan kesepadanan teks. Sehingga kesepadanan dalam teks tidak dilihat dari tipe unit ke unit. Dengan arti lain, proses untuk mencapai kesepadanan teks tidak dapat diterjemahkan tiap kata per kata, namun dengan menerjemahkan inti pesan dari teks keseluruhan yaitu memperhatikan kesepadanan yang sesuai antara TSu (teks sumber) dan Tsa (teks sasaran). Beberapa contoh dari permasalahan diatas mengenai pergeseran dalam terjemahan, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami serta memaparkan teknik penerjemahan pada pergeseran kategori (category shift) yang digunakan dari bahasa Inggris
412
ke bahasa Indonesia pada subtitle film Black Swan. Ide penelitian tersebut muncul berdasarkan pada latar belakang terjadinya pergeseran kategori (category shift) pada penelitian sebelumnya dengan judul “Pergeseran Bentuk Dalam Terjemahan Artikel Di Majalah Kangguru Indonesia” oleh Dewi Nurmala dan Alfitriana Purba pada tahun 2017. Dalam penelitian tersebut dipaparkan bahwa dalam artikel Street Vendors terjadi 13 pergeseran yaitu 9 pergeseran struktur (structural shifts) dan 4 pergeseran unit (unit shifts) dimana terdapat 3 kalimat yang mengalami 2 pergeseran dalam 1 kalimat, serta 5 kalimat yang tidak terjadi pergeseran. Selain itu dalam artikel Traditional Market (Pasar Tradisional) terjadi 13 pergeseran yaitu 9 pergeseran struktur (structural shifts), 2 pergeseran unit (unit shifts), 1 pergeseran kelas (class shifts), dan 1 pergeseran intra sistem (intra system shifts).
Selain itu, pendukung dari penelitian lain yang melatarbelakangi ide dari penelitian ini yaitu penelitian yang dilakukan oleh Sri Nikmatu Rupiah dan Rudi Hartono pada tahun 2017 dengan judul ” Shift and Equivalence of Noun Phrases in English-Indonesian Translation of Barbie Short Stories”. Tujuan penelitian tersebut adalah untuk mengetahui penyebab terjadinya pergeseran pada terjemahan dan kesepadanan yang terjadi untuk mencapai makna yang sesuai. Penelitian tersebut fokus pada pergeseran dan kesepadanan yang terjadi pada frasa nomina dalam terjemahan bahasa Inggris menuju bahasa Indonesia dari “Barbie short stories”. Hasil data tersebut menunjukan pergeseran terjemahan lebih banyak digunakan daripada menerpakan kesepadanan. Penggunaan pada pergeseran kategori (category shift) lebih banyak digunakan dalam proses menerjemahkan cerita pendek Barbie.
Alasan lain yang mendukung penelitian ini adalah bahwa pada awal observasi telah banyak ditemukan pergeseran-pergeseran terjemahan khususnya pada terjemahan kategori (category shift) pada subtitle film Black Swan. Namun terdapat perbedaan penelitian yang dilakukan saat ini dan sebelumnya, yaitu penelitian sebelumnya belum meneliti pergeseran kategori yang muncul dalam subtitle film Black Swan karya Daren Aronofsky yang diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia. Sehingga penelitian ini akan fokus pada tipe-tipe dari pergeseran kategori yang terjadi, karena tata bahasa maupun struktur bahasa antara TSu (teks sumber) dan TSa (teks sasaran) yang dapat berbeda sehingga dapat terjadi pergeseran dalam penerjemahan. Oleh karena itu, penelitian ini akan fokus pada macam-macam teknik pergeseran kategori yang dilakukan untuk melakukan penerjemahan dari TSu (teks sumber) ke TSa (teks sasaran).
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori pergeseran terjemahan milik J.C. Catford (1965: 73) yang menggolongkan dua tipe pergeseran dalam terjemahan yaitu pergeseran tingkat (level shift) dan pergeseran kategori (category shift). Pada teori J.C. Catford (1965: 73), pergeseran terjemahan berangkat dari adanya perbedaan korespondensi
413
formal (formal correspondence) yang terjadi antara TSu (teks sumber) dan TSa (teks sasaran). Terjadinya korespondensi formal (formal correspondence) didukung dengan teori yang dimiliki oleh Nida dan Taber (1982: 22-24) yang menyebutkan bahwa kesepadanan dapat tercapai jika terjadi kesepadanan dalam bahasa baik dari bentuk maupun isi dari TSu (teks sumber) yang disebut dengan korespondensi formal (correspondence formal).
METODE PENELITIAN Data penelitian yang digunakan adalah data kualitatif yaitu data dipaparkan dengan
kalimat untuk mendeskripsikan macam-macam teknik pergeseran penerjemahan kategori berdasarkan teori J.C.Catford (1965). Selain itu, penelitian ini menggunakan data kuantitatif sebagai atribut/alat ukur yang mendeskripsikan objek penelitian ini.
Data yang akan diteliti adalah data pada pergeseran kategori yang berupa kata, frasa, klausa dan kalimat dari subtitle VideoCD film original Black Swan produksi dari PT Inova Digimedia dari bahasa Inggris (TSu) dan bahasa Indonesia (TSa). Sumber data yang digunakan adalah film Black Swan. Pendukung sumber data yang lain adalah berupa Kamus Besar Bahasa Indonesia, kamus Oxford, serta referensi buku-buku lain/studi pustaka yang dapat diperoleh dari laporan penelitian, tesis, disertasi, karangan ilmiah serta buku-buku ilmiah untuk membantu penelitian yang berhubungan dengan penerjemahan dan pergeseran penerjemahan kategori.
Teknik pengumpulan data yaitu dengan metode catat dengan mengumpulkan kata, frasa, klausa maupun kalimat dari dialog-dialog film Black Swan yang mengalami pergeseran kategori. Dalam pencatatan akan diberikan pemberian kode untuk mempermudah pencatatan, yaitu pada pergeseran kategori struktur diberi kode (PKS1, PKS2, dst). Pergeseran kategori kelas kata akan diberi kode (PKK1, PKK2, dst). Pergeseran kategori unit diberi kode (PKU1, PKU2, dst). Pergeseran intra sistem diberi kode (PIS1, PIS2, dst). Setelah mengumpulkan data, kemudian menghitamkan/menggarisbawahi kata, frasa, klausa dan kalimat dari dialogdialog yang mengalami pergeseran kategori. Data yang berupa kata, frasa, klausa dan kalimat dikelompokkan dengan bentuk tabel beserta terjemahan bahasa Indonesianya untuk mengetahui bentuk pergeseran kategori yang terjadi dalam film Blak Swan berdasarkan teori Catford. Analisis data yaitu dengan mengidentifikasi dan menentukan bentuk pergeseran kategori yang digunakan dalam dialog-dialog bahasa Inggris (TSu) dan bahasa Indonesia (TSa) dalam film Black Swan.
PEMBAHASAN Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 52 pergeseran kategori yang terjadi baik
berupa kata, frasa, kalimat/klausa. Terdapat 24 data pergeseran struktur, 7 data pergeseran 414
kelas kata, 20 data pergeseran unit, dan 1 data pergeseran intra-sistem. Pada pembahasan dibawah ini akan dibagi menjadi 2 sub-bab, yaitu analisis pergeseran kategori dan tabel prosentasi untuk mengukur prosentase dari jumlah data yang telah ditemukan.
A. ANALISIS PERGESERAN KATEGORI
Pergeseran Struktur
Pergeseran struktur yang terjadi adalah dalam bentuk frasa pada data (PKS1) dan
(PKS2). Contoh pergeseran struktur yang telah ditemukan yaitu:
Nomor Data : PKS1/ 00:08:44-00:08:46
TSu
: virginal girl, pure and sweet
TSa
: ‘gadis perawan, murni dan cantik’
Data diatas menunujukkan pergeseran struktur yang berbentuk frasa. Kata virginal
yang memiliki arti ‘perawan’, posisinya berada didepan. Namun, posisinya berubah
berada di belakang ketika diterjemahkan. Sebaliknya pada kata girl ketika
diterjemahkan, posisinya berada di belakang.
Pergeseran struktur juga ditemukan dalam bentuk klausa pada data (PKS2) sebagai
berikut: Nomor Data : PKS2/00:20:05-00:20:08
TSu
: I see you obsess, getting each and every move perfectly right
TSa
: ‘Ku lihat kau terobsesi, menari dengan sempurna.
Data diatas menunjukkan bahwa terjadi pergeseran struktur dari kalimat aktif
menjadi kalimat pasif yang terlihat pada verba obsess menjadi ‘terobsesi’.
Pergeseran Kelas Kata
Data yang ditemukan pada pergeseran kelas kata terdapat pada data (PKK1) dan
(PKK2) pada contoh berikut:
Nomor Data : PKK1/00:06:27-00:06:29
TSu
: it’s sad
What’s sad?
TSa
: ‘menyedihkan ya
Apanya yang menyedihkan?’
Data diatas menunjukkan bahwa kata sad merupakan adjektiva. Namun kelas kata
tersebut mengalami pergeseran menjadi verba ketika diterjemahkan yaitu menjadi
‘menyedihkan’.
Nomor Data : PKK2/00:31:50-00:31:53
TSu
: hey! It’s you!
I don’’t think we even ever officially met
415
TSa
: ‘ternyata kau’. Kita belum pernah resmi berkenalan.
Pada kata officially memiliki arti ‘secara resmi’ dan merupakan kelas kata adverbial
(keterangan). Namun, kelas kata mengalami pergeseran ketika diterjemahkan yaitu
menjadi adjektiva yang memiliki arti ‘resmi’.
Pergeseran Unit
Data pada pergeseran unit berupa kata dan frasa pada data (PKU1) dan (PKU2)
seperti contoh berikut:
Nomor Data : PKU1/00:20:31-00:20:34
TSu
: surprise yourself, so you can surprise the audience. Transcendence
TSa
: ‘buat dirimu terkejut, agar penonton juga terkejut. Melampaui
batas’
Data diatas menunjukkan adanya pergeseran unit pada kata transcendence dan
bergeser menjadi frasa yaitu ‘melampaui batas’ ketika diterjemahkan.
Selain itu, pergeseran unit dapat bergeser dari frasa ke kata yang terdapat pada
contoh data berikut ini:
Nomor Data : PKU2/00:15:35-00:15:39
TSu
: an audition? I can’t believe he just sprang that on you
TSa
: ‘audisi, ya? Ibu tak percaya dia tiba-tiba memberimu audisi’
Data diatas menunjukkan an audition merupakan frasa. Namun, saat diterjemahkan
ke TSa, frasa mengalami pergeseran menjadi kata yaitu ‘audisi’.
Pergeseran Intra-Sistem
Pergeseran pada intra-sistem yang ditemukan yaitu berupa kata dan frasa pada data
(PIS1) dan (PIS2) pada contoh berikut:
Nomor Data : PIS1/00:10:19-00:10:21
TSu
: go to your scheduled rehearsals this afternoon
TSa
: ‘lihat jadwal latihan kalian sore ini’
Data diatas menunjukkan pergeseran intra-sistem pada kata yang mengalami
pergeseran bentuk. Pada TSu, kata rehersals memiliki nomina jamak yang memiliki
arti ‘latihan-latihan’ bergeser menjadi bentuk nomina tunggal ‘latihan’.
Pada data (PIS2) terjadi pergeseran unit pada frasa dari contoh berikut ini: Nomor
Data : PIS2/00:10:23-00:10:24
TSu
: and the girls I didn’t tap
TSa
: ‘dan para gadis yang tidak kutepuk’
Frasa the girls memiliki arti ‘gadis-gadis’. Namun ketika diterjemahkan, arti
bergeser menjadi ‘para gadis’. sehingga pada data ini terjadi pergeseran dari bentuk
416
nomina jamak menjadi bentuk nomina tunggal.
B. TABEL PROSENTASE
No. 1.
2.
Tabel 1: Jumlah Data Pergeseran
Struktur Data
Pergeseran struktur bentuk Frasa
Pergeseran bentuk kalimat Total Jumlah
Jumlah 23
1 24
Hasil Penemuan Data
Data yang ditemukan yaitu sebanyak 24 pergeseran struktur. Pergeseran struktur
yang muncul pada frasa yaitu sebanyak 23 data. Sedangkan pergeseran struktur
yang muncul pada kalimat hanya berjumlah 1 data. Hasil tersebut dapat diperoleh
dengan rata-rata:
Total pergeseran struktur x 100% = 24 x 100% = 46,1%
Total keseluruhan
52
Tabel 2:
Jumlah Data Pergeseran Unit
No.
Data
Jumlah
1.
Pergeseran unit dari kata ke
5
Frasa
2.
Pergeseran unit dari frasa ke
15
Kata
Total Jumlah
20
Hasil Penemuan Data Pada tabel diatas ditemukan bahwa terdapat 5 pergeseran unit dari kata ke frasa dan 15 pergeseran unit dari frasa ke kata.Hasil tersebut dapat diperoleh dengan ratarata: Total pergeseran unit x 100% = 20 x 100% = 38,4%
417
Total keseluruhan
52
Tabel 3:
Jumlah Data Pergeseran Kelas Kata
No.
Data
1.
Pergeseran kelas kata dari
adjektiva ke verba
2.
Pergeseran kelas kata dari
adverbia ke adjektiva
3.
Pergeseran kelas kata dari
nomina ke verba
4.
Pergeseran kelas kata dari
verba ke adjektiva
Total Jumlah
Jumlah 4 1 1 1 7
418
Ayu Shadrina Saraswati Jurusan Pascasarjana Linguistik 2018 Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Gadjah Mada Pos-el: [email protected]
Abstrak
Dalam menerjemahkan teks pada subtitle film tentu akan mengalami pergeseran dalam penerjemahan, baik dari bentuk tataran (level shift) maupun dari kategori (category shift) yang diperkenalkan oleh J.C. Catford di dalam bukunya yang berjudul A Linguistic Theory of Translation (1965). Adanya pergeseran dalam penerjemahan tersebut bertujuan untuk mencapai kesepadanan pesan yang dimaksud dari TSu (teks sumber) untuk diterjemahkan ke TSa (teks sasaran). Pada penelitian ini akan fokus pada pergeseran kategori yang lebih memungkinkan muncul dalam terjemahan subtitle film Black Swan yaitu adanya kecenderungan hasil terjemahan akan mengalami pergeseran. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk memaparkan teknik penerjemahan pada pergeseran kategori yang digunakan dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris dalam subtitle film Black Swan. Data untuk penelitian ini adalah kata, frasa, klausa dan kalimat yang mengalami pergeseran kategori yang terdapat pada subtitle film Black Swan dengan bahasa Inggris sebagai TSu (teks sumber) dan TSa (teks sasaran) bahasa Indonesia. Metode yang dilakukan yaitu mengumpulkan data- data pada kata, frasa, klausa dan kalimat bahasa Inggris yang mengalami pergeseran kategori saat diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Setelah data terkumpul, dilanjutkan dengan mengelompokkan data pada kata, frasa, klausa dan kalimat bahasa Inggris beserta hasil terjemahan bahasa Indonesia dengan menggunakan tabel untuk mengetahui masing-masing bentuk pergeseran kategori yang terjadi. Setelah dikelompokkan maka dilanjutkan dengan mengidentifikasi masing- masing bentuk pergeseran kategori yang ditemukan antara bahasa Inggris dan bahasa Indonesia dalam film Black Swan. Hasil analisis menunjukkan bahwa terjadi pergeseran penerjemahan kategori dalam subtitle film Black Swan yaitu 52 data diantaranya 24 pergeseran struktur, 20 pergeseran unit, 7 pergeseran kelas kata, dan 1 data pergeseran intra-sistem. Oleh karena itu, sebagian besar penerjemah menggunakan semua teknik penerjemahan kategori pada struktur, unit, kelas kata, dan intra-sistem untuk menerjemahkan subtitle film Black Swan.
Kata kunci: teori penerjemahan, teknik penerjemahan, pergeseran kategori, subtitle film Black Swan
PENDAHULUAN
Pergeseran yang terjadi dalam menerjemahkan film maupun novel tidak dapat
dihindarkan. Pergeseran tersebut terjadi salah satunya disebabkan adanya perbedaan baik
struktur maupun tata bahasa dari teks sumber (TSu) ke teks sasaran (TSa). Menurut Catford
(1965: 73) menyatakan bahwa pergeseran tersebut disebabkan adanya korespondensi formal
yang berbeda antara TSu (teks sumber) dengan TSa (teks sasaran). Dengan arti lain, hubungan
bentuk dan isi pada TSu (teks sumber) ke TSa (teks sasaran) dapat diterjemahkan dengan cara
yang berbeda, namun memiliki bentuk linguistik pada kategori yang sama baik dari kategori
409
unit, kelas, struktur. Catford (1965: 73) juga menyatakan bahwa ketika terdapat dua bahasa yang akan diterjemahkan dari TSu (teks sumber) ke TSa (teks sasaran), maka korespondensi formal dari TSu (teks sumber) telah memiliki unit tata bahasa yang serupa dengan TSa (teks sasaran), misalnya dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia memiliki 5 unsur unit tata bahasa yaitu kalimat, klausa, kelompok, kata, morfem. Namun, ketika bahasa Inggris sebagai TSu (teks sumber) diterjemahkan ke TSa (teks sasaran), yaitu bahasa Indonesia perbedaan korespondensi formal (bentuk linguistik) dari TSu (teks sumber) pada kata dan kalimat akan muncul, sehingga pergeseran dalam terjemahan akan terjadi. Dalam arti lain, bentuk linguistik dari TSu (teks sumber) dapat sama, namun ketika diterjemahkan ke dalam TSa (teks sasaran), bentuk dan kalimat dapat mengalami pergeseran yang tergantung pada permintaan dari sistem TSa (teks sasaran) tersebut. Contoh bentuk pergeseran pada korespondensi formal sebagai berikut:
TSu: No drinking TSa: ‘dilarang minum’ Dalam teks tersebut terjadi pergeseran dalam penerjemahan yaitu ‘dilarang minum’. Pada TSa (teks sasaran) ‘dilarang minum’ bukan merupakan korespondensi formal dari no drinking. Namun jika diterjemahkan dengan korespondensi formal (bentuk linguistik) yang sama maka akan menjadi ‘tidak minum’. Dari contoh tersebut jika didasarkan pada teori Catford, maka ketika terjadi pergeseran dalam penerjemahan yaitu jika dari TSu (teks sumber) dan TSa (teks sasaran) masing-masing diartikan, maka keduanya tidak memiliki arti yang serupa. Disini, penerjemah melakukan pergeseran terjemahan dengan menukar makna pada TSu (teks sumber) dengan makna pada TSa (teks sasaran) bukan mengganti makna. Catford (1965:73) mengelompokkan lagi dua jenis pergeseran dalam terjemahan yaitu pergeseran tingkat (level shift) dan pergeseran kategori (category shift). Pergeseran tingkat dapat terjadi jika item pada TSu (teks sumber) memiliki satu tingkat linguistik dan memiliki padanan terjemahan TSa (teks sasaran) pada tingkat lingustik yang berbeda. Pergeseran tersebut terjadi dari tingkatan grammar ke lexis maupun sebaliknya. Bahasa Inggris memiliki grammar yang berbeda dengan bahasa Indonesia. Penggunaan tenses to be + ving yang merupakan penanda dari present continuous ketika tatanan gramatikal tersebut diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, maka akan mengalami pergeseran menjadi tingkat kata (lexis) ke dalam bahasa lain, yaitu “sedang”. Contoh pergeseran tingkat (level shift): TSu: I am reading a book TSa: ‘Saya sedang membaca buku” Pada contoh diatas, terdapat penanda gramatikal dari tenses yaitu present continuous dalam bahasa Inggris. Ketika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia maka menjadi kata
410
(lexis) ‘sedang’ dalam bahasa Indonesia. Sehingga Catford (1965:73) menyatakan bahwa antara level tata bahasa dan leksis tidak memungkinkan memiliki tingkat linguistik yang sepadan.
Pada teknik yang kedua, Catford (1965:75) menyebutkan teknik pergeseran pada kategori. Pergeseran kateori (category shift) muncul saat TSu (teks sumber) dan TSa (teks sasaran) memiliki kesepadanan kalimat yang telah terbentuk apapun susunan unsurnya. Tetapi tidak selalu kalimat tersebut memiliki kesepadanan, pergeseran kategori juga dapat terjadi pada kalimat-kalimat yang telah memiliki kesepadanan namun ketika diterjemahkan pada suatu teks, kesepadanan tersebut dapat bergeser baik ke susunan unsur atas maupun bawah atau sebalknya. Dengan kata lain, jika pada TSa (teks sasaran) terdapat penyimpangan pada kata atau frasa dari korespondensi formal, maka pergeseran kategori dapat muncul. Pergeseran kategori dibagi lagi menjadi pergeseran struktur (structure shift), pergeseran kelas kata (class shift), pergeseran unit (unit shift) dan pergeseran intra sistem (intra-system shift).
Menurut Catford (1965: 77), pergeseran struktur (structure shift) dapat muncul dari semua susunan unsur kalimat. Pergeseran kategori dapat terjadi pada struktur gramatikal, misalnya urutan pada struktur kata yang mengalami pergeseran dalam TSa (teks sasaran). Berikut adalah contoh munculnya pergeseran struktur yaitu:
TSu: You are nice man TSa: ‘Kamu pria baik’ Pada contoh diatas menunjukkan bahwa terjadi pergeseran struktur pada pada kata nice man. Susunan pada kata tersebut yaitu kata sifat (adjektiva) + kata benda (nomina). Namun ketika diterjemahkan ke dalam TSa (teks sasaran), struktur kata tersebut mengalami pergeseran yaitu menjadi ‘pria baik’ dengan struktur “kata benda (nomina) + kata sifat (adjectiva). Pergeseran kelas kata (class shift) terjadi jika item dari TSa (teks sasaran) memiliki anggota kelas kata yang berbeda dengan kelas kata dari item linguistik pada TSu (teks sumber). Dengan kata lain, terdapat pergeseran pada kelas kata dari TSu (teks sumber) bergeser menjadi kelas kata yang berbeda ketika diterjemahkan ke TSa (teks sasaran). Berikut adalah contoh terjadinya pergeseran pada kelas kata: TSu: You are famous TSa: ‘Kamu terkenal’ Jenis kelas kata dari TSu (Teks sumber) yang digunakan adalah kata sifat/adjektiva pada kata famous. Dalam bahasa Inggris jenis kelas kata famous merupakan adjektiva. Pada saat diterjemahkan, menjadi ‘terkenal’ yang bergeser menjadi verba.
411
Menurut Catford (1965: 79) pergeseran unit (unit shift) dapat terjadi disebabkan adanya perubahan tingkatan tataran pada morfem, kata, frasa, klausa, atau kalimat saat diterjemahkan ke TSa (teks sasaran). Korespondensi formal yang digunakan dari TSu (teks sumber) memiliki arti yang sepadan dengan TSa (teks sasaran). Namun, pada tingkatan tataran satuan bahasa dapat berubah saat diterjemahkan ke TSa (teks sasaran). Berikut adalah contoh pergeseran unit yang muncul:
TSu: girl TSa: ‘anak perempuan’
Dari contoh diatas, kata girl merupakan unit kata. Ketika diterjemahkan ke dalam TSa (teks sasaran) bergeser menjadi unit frasa ‘anak perempuan’.
Teknik penerjemahan yang terakhir menurut Catford (1965:79) yaitu pergeseran intra sistem (intra-system shift) yaitu pergeseran yang terjadi karena antara TSu (teks sumber) dan TSa (teks sasaran) memiliki perbedaan pada tata bahasa meskipun pada kedua teks baik TSu (teks sumber) dan TSa (teks sasaran) memiliki korespondensi formal yang sepadan. Berikut adalah contoh munculnya pergeseran intra sistem (intra-system shift):
TSu: I have cats TSa: ‘saya punya kucing’ Pada contoh tersebut, kata cats merupakan bentuk nomina jamak. Saat diterjemahkan ke dalam TSa (teks sasaran) berubah menjadi bentuk nomina tunggal yaitu ‘kucing’. Catford (1965:27) menyebutkan bahwa terjadinya kesepadanan pada terjemahan merupakan suatu fenomena empiris yang dilakukan dengan cara membandingkan antara TSu (teks sumber) dengan TSa (teks sasaran). Dalam membandingkan dua teks harus tetap memperhatikan hal yang mendasarinya yaitu ketentuan, atau pembenaran dari kesetaraan terjemahan. Oleh karena itu hal yang menjadi dasar dalam terjemahan yaitu proses terciptanya kesepadanan pesan yang dimaksudkan dari TSu (teks sumber) ke TSa (teks sasaran). Selain itu Catford (1965:28) menyatakan bahwa proses terakhir yang dilakukan dalam menerjemahkan suatu teks merupakan tujuan untuk menentukan kesepadanan teks. Sehingga kesepadanan dalam teks tidak dilihat dari tipe unit ke unit. Dengan arti lain, proses untuk mencapai kesepadanan teks tidak dapat diterjemahkan tiap kata per kata, namun dengan menerjemahkan inti pesan dari teks keseluruhan yaitu memperhatikan kesepadanan yang sesuai antara TSu (teks sumber) dan Tsa (teks sasaran). Beberapa contoh dari permasalahan diatas mengenai pergeseran dalam terjemahan, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami serta memaparkan teknik penerjemahan pada pergeseran kategori (category shift) yang digunakan dari bahasa Inggris
412
ke bahasa Indonesia pada subtitle film Black Swan. Ide penelitian tersebut muncul berdasarkan pada latar belakang terjadinya pergeseran kategori (category shift) pada penelitian sebelumnya dengan judul “Pergeseran Bentuk Dalam Terjemahan Artikel Di Majalah Kangguru Indonesia” oleh Dewi Nurmala dan Alfitriana Purba pada tahun 2017. Dalam penelitian tersebut dipaparkan bahwa dalam artikel Street Vendors terjadi 13 pergeseran yaitu 9 pergeseran struktur (structural shifts) dan 4 pergeseran unit (unit shifts) dimana terdapat 3 kalimat yang mengalami 2 pergeseran dalam 1 kalimat, serta 5 kalimat yang tidak terjadi pergeseran. Selain itu dalam artikel Traditional Market (Pasar Tradisional) terjadi 13 pergeseran yaitu 9 pergeseran struktur (structural shifts), 2 pergeseran unit (unit shifts), 1 pergeseran kelas (class shifts), dan 1 pergeseran intra sistem (intra system shifts).
Selain itu, pendukung dari penelitian lain yang melatarbelakangi ide dari penelitian ini yaitu penelitian yang dilakukan oleh Sri Nikmatu Rupiah dan Rudi Hartono pada tahun 2017 dengan judul ” Shift and Equivalence of Noun Phrases in English-Indonesian Translation of Barbie Short Stories”. Tujuan penelitian tersebut adalah untuk mengetahui penyebab terjadinya pergeseran pada terjemahan dan kesepadanan yang terjadi untuk mencapai makna yang sesuai. Penelitian tersebut fokus pada pergeseran dan kesepadanan yang terjadi pada frasa nomina dalam terjemahan bahasa Inggris menuju bahasa Indonesia dari “Barbie short stories”. Hasil data tersebut menunjukan pergeseran terjemahan lebih banyak digunakan daripada menerpakan kesepadanan. Penggunaan pada pergeseran kategori (category shift) lebih banyak digunakan dalam proses menerjemahkan cerita pendek Barbie.
Alasan lain yang mendukung penelitian ini adalah bahwa pada awal observasi telah banyak ditemukan pergeseran-pergeseran terjemahan khususnya pada terjemahan kategori (category shift) pada subtitle film Black Swan. Namun terdapat perbedaan penelitian yang dilakukan saat ini dan sebelumnya, yaitu penelitian sebelumnya belum meneliti pergeseran kategori yang muncul dalam subtitle film Black Swan karya Daren Aronofsky yang diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia. Sehingga penelitian ini akan fokus pada tipe-tipe dari pergeseran kategori yang terjadi, karena tata bahasa maupun struktur bahasa antara TSu (teks sumber) dan TSa (teks sasaran) yang dapat berbeda sehingga dapat terjadi pergeseran dalam penerjemahan. Oleh karena itu, penelitian ini akan fokus pada macam-macam teknik pergeseran kategori yang dilakukan untuk melakukan penerjemahan dari TSu (teks sumber) ke TSa (teks sasaran).
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori pergeseran terjemahan milik J.C. Catford (1965: 73) yang menggolongkan dua tipe pergeseran dalam terjemahan yaitu pergeseran tingkat (level shift) dan pergeseran kategori (category shift). Pada teori J.C. Catford (1965: 73), pergeseran terjemahan berangkat dari adanya perbedaan korespondensi
413
formal (formal correspondence) yang terjadi antara TSu (teks sumber) dan TSa (teks sasaran). Terjadinya korespondensi formal (formal correspondence) didukung dengan teori yang dimiliki oleh Nida dan Taber (1982: 22-24) yang menyebutkan bahwa kesepadanan dapat tercapai jika terjadi kesepadanan dalam bahasa baik dari bentuk maupun isi dari TSu (teks sumber) yang disebut dengan korespondensi formal (correspondence formal).
METODE PENELITIAN Data penelitian yang digunakan adalah data kualitatif yaitu data dipaparkan dengan
kalimat untuk mendeskripsikan macam-macam teknik pergeseran penerjemahan kategori berdasarkan teori J.C.Catford (1965). Selain itu, penelitian ini menggunakan data kuantitatif sebagai atribut/alat ukur yang mendeskripsikan objek penelitian ini.
Data yang akan diteliti adalah data pada pergeseran kategori yang berupa kata, frasa, klausa dan kalimat dari subtitle VideoCD film original Black Swan produksi dari PT Inova Digimedia dari bahasa Inggris (TSu) dan bahasa Indonesia (TSa). Sumber data yang digunakan adalah film Black Swan. Pendukung sumber data yang lain adalah berupa Kamus Besar Bahasa Indonesia, kamus Oxford, serta referensi buku-buku lain/studi pustaka yang dapat diperoleh dari laporan penelitian, tesis, disertasi, karangan ilmiah serta buku-buku ilmiah untuk membantu penelitian yang berhubungan dengan penerjemahan dan pergeseran penerjemahan kategori.
Teknik pengumpulan data yaitu dengan metode catat dengan mengumpulkan kata, frasa, klausa maupun kalimat dari dialog-dialog film Black Swan yang mengalami pergeseran kategori. Dalam pencatatan akan diberikan pemberian kode untuk mempermudah pencatatan, yaitu pada pergeseran kategori struktur diberi kode (PKS1, PKS2, dst). Pergeseran kategori kelas kata akan diberi kode (PKK1, PKK2, dst). Pergeseran kategori unit diberi kode (PKU1, PKU2, dst). Pergeseran intra sistem diberi kode (PIS1, PIS2, dst). Setelah mengumpulkan data, kemudian menghitamkan/menggarisbawahi kata, frasa, klausa dan kalimat dari dialogdialog yang mengalami pergeseran kategori. Data yang berupa kata, frasa, klausa dan kalimat dikelompokkan dengan bentuk tabel beserta terjemahan bahasa Indonesianya untuk mengetahui bentuk pergeseran kategori yang terjadi dalam film Blak Swan berdasarkan teori Catford. Analisis data yaitu dengan mengidentifikasi dan menentukan bentuk pergeseran kategori yang digunakan dalam dialog-dialog bahasa Inggris (TSu) dan bahasa Indonesia (TSa) dalam film Black Swan.
PEMBAHASAN Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 52 pergeseran kategori yang terjadi baik
berupa kata, frasa, kalimat/klausa. Terdapat 24 data pergeseran struktur, 7 data pergeseran 414
kelas kata, 20 data pergeseran unit, dan 1 data pergeseran intra-sistem. Pada pembahasan dibawah ini akan dibagi menjadi 2 sub-bab, yaitu analisis pergeseran kategori dan tabel prosentasi untuk mengukur prosentase dari jumlah data yang telah ditemukan.
A. ANALISIS PERGESERAN KATEGORI
Pergeseran Struktur
Pergeseran struktur yang terjadi adalah dalam bentuk frasa pada data (PKS1) dan
(PKS2). Contoh pergeseran struktur yang telah ditemukan yaitu:
Nomor Data : PKS1/ 00:08:44-00:08:46
TSu
: virginal girl, pure and sweet
TSa
: ‘gadis perawan, murni dan cantik’
Data diatas menunujukkan pergeseran struktur yang berbentuk frasa. Kata virginal
yang memiliki arti ‘perawan’, posisinya berada didepan. Namun, posisinya berubah
berada di belakang ketika diterjemahkan. Sebaliknya pada kata girl ketika
diterjemahkan, posisinya berada di belakang.
Pergeseran struktur juga ditemukan dalam bentuk klausa pada data (PKS2) sebagai
berikut: Nomor Data : PKS2/00:20:05-00:20:08
TSu
: I see you obsess, getting each and every move perfectly right
TSa
: ‘Ku lihat kau terobsesi, menari dengan sempurna.
Data diatas menunjukkan bahwa terjadi pergeseran struktur dari kalimat aktif
menjadi kalimat pasif yang terlihat pada verba obsess menjadi ‘terobsesi’.
Pergeseran Kelas Kata
Data yang ditemukan pada pergeseran kelas kata terdapat pada data (PKK1) dan
(PKK2) pada contoh berikut:
Nomor Data : PKK1/00:06:27-00:06:29
TSu
: it’s sad
What’s sad?
TSa
: ‘menyedihkan ya
Apanya yang menyedihkan?’
Data diatas menunjukkan bahwa kata sad merupakan adjektiva. Namun kelas kata
tersebut mengalami pergeseran menjadi verba ketika diterjemahkan yaitu menjadi
‘menyedihkan’.
Nomor Data : PKK2/00:31:50-00:31:53
TSu
: hey! It’s you!
I don’’t think we even ever officially met
415
TSa
: ‘ternyata kau’. Kita belum pernah resmi berkenalan.
Pada kata officially memiliki arti ‘secara resmi’ dan merupakan kelas kata adverbial
(keterangan). Namun, kelas kata mengalami pergeseran ketika diterjemahkan yaitu
menjadi adjektiva yang memiliki arti ‘resmi’.
Pergeseran Unit
Data pada pergeseran unit berupa kata dan frasa pada data (PKU1) dan (PKU2)
seperti contoh berikut:
Nomor Data : PKU1/00:20:31-00:20:34
TSu
: surprise yourself, so you can surprise the audience. Transcendence
TSa
: ‘buat dirimu terkejut, agar penonton juga terkejut. Melampaui
batas’
Data diatas menunjukkan adanya pergeseran unit pada kata transcendence dan
bergeser menjadi frasa yaitu ‘melampaui batas’ ketika diterjemahkan.
Selain itu, pergeseran unit dapat bergeser dari frasa ke kata yang terdapat pada
contoh data berikut ini:
Nomor Data : PKU2/00:15:35-00:15:39
TSu
: an audition? I can’t believe he just sprang that on you
TSa
: ‘audisi, ya? Ibu tak percaya dia tiba-tiba memberimu audisi’
Data diatas menunjukkan an audition merupakan frasa. Namun, saat diterjemahkan
ke TSa, frasa mengalami pergeseran menjadi kata yaitu ‘audisi’.
Pergeseran Intra-Sistem
Pergeseran pada intra-sistem yang ditemukan yaitu berupa kata dan frasa pada data
(PIS1) dan (PIS2) pada contoh berikut:
Nomor Data : PIS1/00:10:19-00:10:21
TSu
: go to your scheduled rehearsals this afternoon
TSa
: ‘lihat jadwal latihan kalian sore ini’
Data diatas menunjukkan pergeseran intra-sistem pada kata yang mengalami
pergeseran bentuk. Pada TSu, kata rehersals memiliki nomina jamak yang memiliki
arti ‘latihan-latihan’ bergeser menjadi bentuk nomina tunggal ‘latihan’.
Pada data (PIS2) terjadi pergeseran unit pada frasa dari contoh berikut ini: Nomor
Data : PIS2/00:10:23-00:10:24
TSu
: and the girls I didn’t tap
TSa
: ‘dan para gadis yang tidak kutepuk’
Frasa the girls memiliki arti ‘gadis-gadis’. Namun ketika diterjemahkan, arti
bergeser menjadi ‘para gadis’. sehingga pada data ini terjadi pergeseran dari bentuk
416
nomina jamak menjadi bentuk nomina tunggal.
B. TABEL PROSENTASE
No. 1.
2.
Tabel 1: Jumlah Data Pergeseran
Struktur Data
Pergeseran struktur bentuk Frasa
Pergeseran bentuk kalimat Total Jumlah
Jumlah 23
1 24
Hasil Penemuan Data
Data yang ditemukan yaitu sebanyak 24 pergeseran struktur. Pergeseran struktur
yang muncul pada frasa yaitu sebanyak 23 data. Sedangkan pergeseran struktur
yang muncul pada kalimat hanya berjumlah 1 data. Hasil tersebut dapat diperoleh
dengan rata-rata:
Total pergeseran struktur x 100% = 24 x 100% = 46,1%
Total keseluruhan
52
Tabel 2:
Jumlah Data Pergeseran Unit
No.
Data
Jumlah
1.
Pergeseran unit dari kata ke
5
Frasa
2.
Pergeseran unit dari frasa ke
15
Kata
Total Jumlah
20
Hasil Penemuan Data Pada tabel diatas ditemukan bahwa terdapat 5 pergeseran unit dari kata ke frasa dan 15 pergeseran unit dari frasa ke kata.Hasil tersebut dapat diperoleh dengan ratarata: Total pergeseran unit x 100% = 20 x 100% = 38,4%
417
Total keseluruhan
52
Tabel 3:
Jumlah Data Pergeseran Kelas Kata
No.
Data
1.
Pergeseran kelas kata dari
adjektiva ke verba
2.
Pergeseran kelas kata dari
adverbia ke adjektiva
3.
Pergeseran kelas kata dari
nomina ke verba
4.
Pergeseran kelas kata dari
verba ke adjektiva
Total Jumlah
Jumlah 4 1 1 1 7
418
Categories
You my also like
Analisis Pergeseran Kategori dalam Penerjemahan Bahasa Inggris â¦
226.1 KB25.3K12.2KTrichostatin A, A Histone Deacetylase Inhibitor, Blocks
35.3 KB26.9K3.2KEvaluation of Radiation Exposure to TSA Baggage Screeners
4.5 MB485126Speaking Tiger Books
5.1 MB6.3K1.5KShift Allowance User Manual
1.1 MB29.2K9.3KList of Health Facilities Signed the Agreement
875.3 KB12.5K3.4KKata Majmuk Bahasa Melayu: Isu dan Model Cadangan
406.3 KB7.7K2.6KRancangan Akhir Rencana Kerja Badan Perencanaan Pembangunan
1.9 MB39.2K15.7KTranslation Shift in English into Indonesian Subtitle of
385.6 KB56.4K10.2K